Site icon Dunia Perpustakaan

Kisah Nila Tanzil dan Taman Bacaan Pelangi: Membangun Negeri Lewat Taman Bacaan

Membangun Negeri Lewat Taman Bacaan.

Kisah Nila Tanzil dan Taman Bacaan Pelangi: Membangun Negeri Lewat Taman Bacaan!

Dunia Perpustakaan | Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu sesama. Tak harus dengan hal-hal yang besar, hal kecil pun bisa menjadi sangat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan.

Inilah yang dilakukan oleh Taman Bacaan Pelangi, sebuah organisasi nonprofit bentukan Nila Tanzil, yang memiliki fokus untuk membangun berbagai perpustakaan anak-anak di daerah terpencil di Indonesia Timur.

“Awalnya aku bekerja di Flores, NTT, sebagai Communication Consultant. Di sana aku mulai sering diving dan liat banyak anak-anak di sana yang mau membaca tuh susah. Nggak ada bukunya, nggak bisa baca. Akhirnya memutuskan untuk ngehubungin teman-teman di Jakarta melalui sosial media dan mengirimkan buku ke sana,” dikutip dari suara.com [30/04/16].

Sejak saat itu, ia akhirnya memutuskan untuk membangun Taman Bacaan Pelangi yang dibentuknya sekitar enam tahun lalu. Buku-buku yang Nila kumpulkan awalnya hanya berkisar dari koleksi miliknya dan teman-teman dekatnya.

Tapi kini, buku-buku itu sudah sampai pada anak-anak di pelosok Indonesia Timur, dari tangan-tangan dermawan seluruh Indonesia, bahkan mancanegara.

Bukan tanpa alasan ia membentuk Taman Bacaan Pelangi yang kini sudah tersebar di 14 pulau di Indonesia Timur. Mulai dari Flores, Kepulauan Komodo, Lombok, Sumbawa, Alor, Timor, Sulawesi, Banda Neira, Halmahera Selatan, hingga Papua.

“Tujuannya adalah untuk menumbuhkan minat baca untuk anak-anak yang tinggal di desa terpencil, dan juga untuk menyediakan akses buku-buku bacaan berkualitas. Saat ini, kami sudah membangun 37 perpustakaan,” tutur perempuan bertubuh mungil ini.

Exit mobile version