Dunia Perpustakaan | Perpustakaan saat ini tidak hanya berperan sebagai tempat membaca dan mencari buku, tetapi juga menjadi penyebar ilmu pengetahuan keseluruh masyarakat. Karena menurut UNESCO, kegemaran membaca merupakan hal pertama yang menjadi acuan dalam mengukur Sumber Daya Manusia.
Hal itu dibuktikan dengan kesungguhan Pemkab Tanah Datar dalam mengembangkan minat baca warga dengan membangun Gedung Perpustakaan Umum Daerah Tanah Datar senilai Rp9,5 miliar yang baru saja diresmikan. Ini menjadi momentum luar biasa bagi masyarakat, seiring dengan meningkatnya minat baca. Gedung perpustakaan umum yang megah ini, mendapat apresiasi dari Perpustakaan Nasional.
Dikutip dari topsatu.com, Prosesi peresmian gedung yang mulai dibangun pada 2017 itu, dilakukan Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando secara virtual, diikuti Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sumbar Wardarusmen, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tanah Datar Erizal Ramli, dan pejabat terkait lainnya.
Kedepan dia berharap, sarana dan prasarana pendukungnya perlu dilengkapi, serta mempermantap sinergi dengan elemen terkait lainnya yang mengurusi perpustakaan, terutama Pemprov Sumbar dan Perpustakaan Nasional.
Sebagai bentuk apresiasinya, Syarif menyatakan, pada tahun 2021 ini Perpustakaan Nasional memberikan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp500 juta. Dana itu, ujarnya, dialokasikan untuk pengadaan mobiler, sarana pendukung lainnya, dan bantuan satu unit mobil perpustakaan keliling.
Bupati Zuldafri dalam sambutannya mengatakan, Pemkab Tanah Datar sangat berterima kasih kepada Perpustakaan Nasional RI karena telah berkenan meresmikan gedung megah tersebut. Prosesi peresmiannya berlangsung dengan khidmat tapi semarak.
“Minata baca masyarakat Tanah Datar cenderung meningkat, salah satu indikatornya adalah meningkatnya jumlah kunjungan ke Perpustakaan Umum Daerah. Hal serupa juga dapat dilihat dari kunjungan ke pojok baca yang terdapat di nagari-nagari. Gedung megah dan representatif ini tentu mampu mendorong kunjungan ke perpustakaan lebih banyak lagi,’’ ujarnya.
Erizal Ramli dalam laporannya menyebut, sejak dimulai pembangunan pada 2017 lalu hingga diresmikan pada awal 2021 ini, pembangunan gedung Perpustakaan Umum Daerah itu sudah menghabiskan biaya Rp9,5 miliar. Kendati dengan keterbatasan dana, sebutnya, namun dengan semangat yang tinggi, pada 2015 dicanangkanlah usaha untuk membangun perpustakaan yang berdiri megah itu, mulai dibangun tahun 2017, dan diresmikan pada tahun ini.