Site icon Dunia Perpustakaan

Perpustakaan UIN Maliki Malang, Menjadi Satu-satunya di Indonesia yang Tergabung Dalam Asosiasi Internasional (IATUL)

Dunia Perpustakaan | Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang patut berbangga. Itu karena, di tingkat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), Perpustakaan UIN Maliki satu-satunya di Indonesia yang menjadi anggota asosiasi perpustakaan internasional, yakni International Association of University Libraries (IATUL).

Misi International Association of University Libraries (IATUL) adalah memfasilitasi, kolaborasi, sinergi, dan mempromosikan inovasi perpustakaan perguruan tinggi, terutama jaringan antara negara berkembang dan negara maju. Asosiasi internasional ini beranggotakan 260 pepustakaan dari 74 negara.

Dikutip dari jatimtimes.com (29-01-21). Menurut Rektor UIN Maliki Prof Abdul Haris, Perpustakaan UIN Maliki merupakan konektor antara masyarakat dan juga perguruan tinggi. Selian itu, perpustakaan menjadi jantung perguruan tinggi.

“Perpustakaan UIN Maliki Malang memang menjadi satu-satunya di Indonesia kampus di bawah PTKIN yang perpustakaannya masuk IATUL. Ini tentu menjadi kebanggaan bagi kami”.

Bahkan Islam menganjurkan manusia untuk berilmu. Ilmu tersebut juga harus bersumber dari sesuatu yang jelas. Salah satu sumber tersebut adalah dengan adanya perpustakaan. “Islam sangat apresiatif dengan perpustakaan,” jelasnya.

Di Perpustakaan UIN Maliki Malang, terdapat simbol yang penuh makna filosofis mendalam. Misalnya gambar atau simbol peta dunia yang tertempel di salah satu sisi dinding perpustakaan. Peta dunia tersebut mempunyai makna filosofi: Jika ingin menguasai dunia, harus dengan ilmu.

“Mau menguasai dunia harus berilmu. Berilmu itu harus membaca, dan ilmu itu ada sumbernya. Salah satunya ya di perpustakan ini. Pengetahuan atau ilmu itu tentunya jika diniatkan baik, akan menjadi suatu hal bermanfaat besar pada kehidupan. Namun bila sebaliknya, tentu akan menjadi sebuah bahaya,” papar Haris.

Perpustakaan UIN Maliki Malang sendiri telah didesain dengan menarik. UIN Maliki telah melakukan kajian akan ruang dengan warna-warna dan penataan sesuai dengan era milenial. “Di sini juga disediakan meja-meja dan tempat diskusi yang memang bisa dimanfaatkan para mahasiswa,” ucapnya.

M. Mufid, kepala Perpustakaan UIN Maliki Malang menambahkan, sementara itu, Perpustakaan UIN Malang memiliki banyak koleksi. Buku cetak yang dimiliki berjumlah lebih dari 60 ribu judul dengan jumal 210 ribu eksemplar. Kemudian perpustakaan juga menyediakan e-book maupun jurnal internasional yang bisa diakses melalui smartphone.

“Sebelum masa pandem, Perpustakaan UIN Maliki sering dijadikan destinasi kunjungan baik kampus swasta maupun negeri, bahkan dari luar negeri. Mereka melihat bagaimana menajemen perpustakaan,” pungkas Mufid.

Perpustakaan UIN Maliki Malang telah dua kali terakreditasi A secara nasional. Sehingga dengan ini Perpustakaan UIN Maliki sudah sesuai dengan standar yang ada.

Sesuai dengan target dan apa ayang disampaikan rektor bahwa UIN Maliki menuju smart university, otomatis Perpustakaan UIN Maliki Malang tentunya haru melakukan smart libary.

“Ini ke arah internasionalisasi universitas yang tengah digenjot oleh Pak Rektor. Tentu perpustakaan juga harus mengikuti itu. Kami berusaha melakukan kerja sama dengan asosiasi internasional. Dan kami sedang mengajukan di asosiasi tingkat regional Asia Tenggara,” bebernya.

Exit mobile version