Dunia Perpustakaan | Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa Perpustakaan UIN Maliki Malang menjadi satu-satunya perpustakaan di Indonesia yang menjadi anggota dari International Association of University Libraries (IATUL).
Hal ini tak bisa dipungkiri. Sebab, Perpustakaan UIN Maliki Malang memiliki berbagai macam layanan prima untuk memanjakan para pengguna perpustakaan tersebut. Salah satunya adalah layanan dalam hal pengembalian buku yang dipinjam oleh mahasiswa.
Dalam pengembalian buku, mahasiswa yang memang melakukan pinjaman, tak perlu repot-repot harus ke kampus. Mereka bisa mengembalikannya melalui jasa kurir online. Pengembalian buku, kemudian dialamatkan ke Perpustakaan UIN Malang, namun nantinya tak akan langsung menuju perpustakaan.
“Di pos penjagaan, ada blok drop, sehingga kurir-kurir yang mengembalikan buku, meletakkan di sana. Kemudian akan dikembalikan oleh petugas. Pengembalian bisa mengunakan media kurir apapun, contohnya driver online,” jelas Kepala Perpustakaan UIN Malang, Mufid MH.
Selain itu, desain dan tata ruang perpustakaan UIN Maliki Malang, juga dibuat tak serta merta. Desain dibuat menyesuaikan dengan era milenal, dengan kombinasi warna-warna cerah dan juga sarana-sarana pendukung lainnya yang selaras dengan era modrn saat ini.
“Kita sediakan tempat-tempat yang menarik dan bagus ,sehingga bisa menarik mahasiswa. Kita desain ini sebagai learning commerce. Di sini mereka bisa berdiskusi, namun tidak hanya melakukan satu kegiatan saja, mereka bisa melakukan aktivitas lainnya. Di sini dekat dnegan teknologi sehingga mereka bisa mengakses perpustakaan di UIN Malang dan juga perpustakaan di dunia,” jelasnya.
Perpustakaan UIN Maliki Malang juga menyediakan private room yang nantinya akan lebih dikembangkan lagi di lantai dua gedung perpustakaan. Private room tersebut digunakan oleh para peneliti, di mana mereka bisa membawa buku di Perpustakaan UIN MALIKI Malang ke dalam ruangan.
“Dengan begitu, tentunya mereka akan lebih fokus dalam melakukan penelitian,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor UIN Maliki Malang Prof Abdul Haris menambahkan, jika pihaknya tak menampik untuk menambahkan ruangan untuk menginap bagi para pengguna perpustakaan, seperti pada masa dahulu kala.
“Kita belum ada, namun tentunya akan kita upayakan untuk menyediakan tempat menginap. Misalnya untuk mereka teman-teman mahasiswa asing. Untuk kapannya (pembuatan tempat menginap perpustakaan), bisa tahun ini atau tahun depan. Namun sebetulnya, saat ini pun kita bisa, karena kita punya asrama,” jelasnya.
Untuk para dosen sendiri, juga diberikan akses fasilitas-fasilitas di perpustakaan. Telah banyak para dosen yang memanfaatkan perpustakaan untuk akselarasi percepatan gelar guru besar. Dan terbukti, selama ia memimpin, telah banyak dosen yang meriah guru besar.
“Perpustakaan ini cocok sekali digunakan untuk pertemuan-pertemuan ilmiah. Di mana tentunya di sini dekat dengan sumber, dengan buku yang bisa diakses langsung. Maupun juga mengakses melalui smartphone,” pungkasnya.
Sementara itu, Perpustakaan UIN Maliki Malang sendiri memiliki banyak koleksi. Buku cetak yang dimiliki berjumlah lebih dari 60 ribu judul dengan jumlah 210 ribu eksemplar. Kemudian perpustakaan juga menyediakan e-book, maupun jurnal internasional yang bisa diakses melalui Smartphone.
Sumber: Jatimtimes.com