Dunia Perpustakaan | Anda masih ingat dengan beberapa orang yang beranggapan bahwa dulu perpustakaan dianggap sebagai “tempat buangan” pegawai bermasalah?
Sedikit mengingatkan bahwa stigma tersebut muncul karena saat itu banyak pegawai yang dianggap “bermasalah”, akan dipindahtugaskan ke perpustakaan. Walaupun berjalanya waktu saat ini stigma tersebut perlahan berkurang, namun ternyata baru-baru ini kita dikejutkan adanya kasus dugaan korupsi dengan tersangka Kepala Dinas Perpustakaan Karangasem, Bali, I Gede Basma.
Tidak tanggung-tanggung, nilainya ditaksir mencapai Rp 2,9 miliar, demikian sebagaimana dikutip dari sindonews.com (25/11/2021).
Kepala Dinas (Kadis) Perpustakaan Karangasem, Bali, I Gede Basma, ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus korupsi . Dia tega ‘merampok’ uang untuk pengadaan masker dengan nilai fantastis, yakni Rp2,9 miliar. Demikian isi pemberitaan yang oleh media nasional yang lain juga ikut menginformasikan berita tersebut.
Dugaan kasus korupsi tersebut dilakukan saat Kepala Dinas (Kadis) Perpustakaan Karangasem, Bali, I Gede Basma menjabat Kepala Dinas Sosial Karangasem. Dugaan korupsi tersebut juga melibatkan staf dinas sosial Karangasem yang lain, yang saat ini juga ikut ditetapkan sebagai tersangka.
“Ketujuh tersangka dilakukan penahanan di tiga tempat berbeda,” kata Kasi Intel Kejari Karangasem I Dewa Gede Semara Putra, Kamis (25/11/2021).
Lebih lanjut ditegaskan bahwa kasus tersebut bermula dari pengadaan masker untuk penanganan COVID-19 mulai mewabah. Saat itu Dinas Sosial Karangasem dipercaya untuk pengadaan 512 ribu masker dengan anggaran APBD Karangasem. Saat itu Kejaksaan mulai menemukan ada kejanggalan yang kemudian dilanjutkan ke proses penyelidikan sejak Mei 2021. Dari hasil penyelidikan tersebut ditemukan bahwa masker yang dibuat tidak memenuhi standar kementerian kesehatan karena hanya masker scuba.
Atas dugaan kasus korupsi ini, tentunya menjadi kabar buruk untuk masyarakat Karangasem, Bali khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya, sekaligus mengingatkan kita bahwa ternyata masih ada kasus yang melibatkan Kepala Perpustakaan yang sebelumnya punya dugaan kasus pada jabatan sebelumnya yang dipindahkan ke perpustakaan?