Dunia Perpustakaan | Perpustakaan Zaman Romawi Kuno | Perpustakaan zaman romawi kuno merupakan salah satu perpustakaan terbesar dan terpenting dalam sejarah peradaban dunia. Perpustakaan ini didirikan pada abad ke-1 SM di kota Roma, Italia dan merupakan bagian dari kompleks pustakawan yang dikenal sebagai Bibliotheca Augusta.
Sejarah
Bibliotheca Augusta adalah sebuah perpustakaan yang didirikan di kota Romawi Kuno, Augusta Emerita (sekarang Mérida, Spanyol). Perpustakaan ini didirikan pada abad ke-1 Masehi oleh Kaisar Augustus dan diperluas oleh Kaisar Vespasian pada abad ke-1 Masehi.
Perpustakaan ini didirikan sebagai bagian dari proyek pembangunan kota Augusta Emerita oleh Kaisar Augustus. Dia ingin menciptakan kota yang memiliki fasilitas yang sama dengan kota-kota besar lainnya di Romawi, termasuk perpustakaan yang memiliki koleksi buku yang lengkap.
Kaisar Vespasian juga turut serta dalam pembangunan perpustakaan ini dengan menambahkan koleksi buku yang lebih lengkap. Dia juga menambahkan fasilitas lain seperti ruang baca dan ruang pamer.
Perpustakaan ini menjadi tempat penting bagi intelektual Romawi dan menjadi salah satu perpustakaan terbesar di Romawi Kuno. Koleksi buku yang ada di sini sangat beragam dan meliputi berbagai topik seperti filsafat, sastra, sejarah, ilmu pengetahuan, dan lain-lain.
Perpustakaan Bibliotheca Augusta juga dipercayakan pada para pengelola yang berpengalaman dan ahli dalam bidangnya. Mereka bertanggung jawab untuk menjaga koleksi buku dan menyediakan akses bagi para pengunjung.
Perpustakaan Bibliotheca Augusta menjadi tempat belajar dan penelitian bagi ilmuwan, penulis, dan intelektual dari seluruh dunia. Banyak buku yang diterbitkan di sini, termasuk buku-buku tentang sejarah, filsafat, sastra, dan ilmu pengetahuan. Perpustakaan ini juga menyediakan fasilitas untuk mengkopi buku, sehingga memungkinkan banyak orang untuk mengakses informasi yang tersedia di sana.
Namun, perpustakaan ini mengalami kehancuran pada abad ke-3 SM, ketika kota Roma dibakar oleh pasukan barbarian. Banyak buku yang hilang dan rusak, dan perpustakaan ini tidak pernah dibangun kembali. Namun, legasi perpustakaan ini masih terlihat dalam sistem klasifikasi dan katalogisasi buku yang digunakan hingga saat ini.