Dunia Perpustakaan | Perpustakaan Zaman Yunani Kuno | Perpustakaan di zaman Yunani kuno dikenal sebagai bibliotheka. Bibliotheka pertama dibangun pada abad ke-3 SM oleh raja Alexandria, Ptolemy I Soter. Bibliotheka ini menjadi yang terbesar dan paling terkenal di dunia kuno dan menjadi pusat ilmu pengetahuan dan budaya.
Perpustakaan Bibliotheka Yunani kuno adalah sebuah perpustakaan yang dikenal sebagai salah satu yang pertama di dunia. Perpustakaan ini didirikan pada abad ke-3 SM di Alexandria, Mesir oleh Ptolemy I Soter, yang merupakan penguasa Mesir saat itu.
(Baca juga: Sejarah Lengkap Terkait Perpustakaan)
Perpustakaan ini dibangun di atas kompleks yang disebut Serapeum, yang merupakan tempat peribadatan Dewa Serapis. Perpustakaan ini didirikan untuk menyimpan koleksi buku dari seluruh dunia yang diperoleh melalui pembelian, pemerasan, dan perdagangan.
Lebih dari 500.000 buku dimiliki perpustakaan ini, termasuk karya-karya dari para filsuf, ilmuwan, dan sastrawan Yunani kuno seperti Homer, Plato, dan Aristotle. Perpustakaan ini juga memiliki sebuah laboratorium ilmu pengetahuan dan observatorium untuk meneliti dan mencatat fenomena alam.
Perpustakaan ini dianggap sebagai salah satu perpustakaan terbesar dan paling penting dalam sejarah dunia. Namun, pada abad ke-3 SM, perpustakaan ini dirusak oleh pasukan Romawi yang menyerbu kota Alexandria. Banyak dari koleksi buku yang ada di perpustakaan ini hilang atau rusak, dan hanya sedikit yang dapat diselamatkan. Walaupun demikian, perpustakaan ini tetap diakui sebagai sebuah perpustakaan yang sangat penting dalam sejarah dunia dan merupakan simbol dari kemajuan intelektual dan ilmu pengetahuan Yunani kuno.
Selain Bibliotheka Alexandria, perpustakaan lain yang terkenal di zaman Yunani kuno adalah Bibliotheka Pergamon di Pergamon.
Bibliotheka Pergamon
Bibliotheka Pergamon merupakan perpustakaan yang dibangun pada abad ke-2 SM di kota Pergamon, yang kini berada di wilayah Turki. Perpustakaan ini dibangun oleh raja Attalus II dan menjadi salah satu perpustakaan terbesar dan terkenal di dunia pada masa itu. Perpustakaan ini dibangun di atas sebuah bukit yang menawarkan pemandangan yang indah dan diperkuat dengan arsitektur yang megah. Bangunan ini berbentuk seperti sebuah kolam renang dengan dua lantai dan menampung sekitar 200,000 buku.
Bibliotheka Pergamon menjadi tempat yang sangat penting bagi dunia ilmu pengetahuan dan seni pada masa itu. Di sini, para ilmuwan dan filsuf dari seluruh dunia berkumpul untuk belajar dan berdiskusi. Perpustakaan ini juga menjadi tempat yang penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan medis dan farmasi.
Pada abad ke-3 SM, Bibliotheka Pergamon dikunjungi oleh seorang ilmuwan yang terkenal, Galen, yang menyumbangkan beberapa buku ke perpustakaan ini. Perpustakaan ini juga menjadi tempat yang penting bagi pengembangan ilmu matematika dan astronomi. Sayangnya, Bibliotheka Pergamon tidak lama beroperasi sebagai perpustakaan.
Kehancuran Bibliotheka Pergamon
Pada abad ke-3 SM, kota Pergamon jatuh ke tangan tentara Romawi dan perpustakaan ini dibakar dan dihancurkan. Namun, beberapa buku yang tersisa dari perpustakaan ini dikumpulkan kembali dan dibawa ke Roma, di mana mereka menjadi sumber ilmu pengetahuan penting bagi ilmuwan dan filsuf Roma.
Walaupun Bibliotheka Pergamon tidak lagi ada, namun perpustakaan ini tetap diingat sebagai salah satu perpustakaan terbesar dan terkenal di dunia kuno yang membuat kontribusi yang besar dalam bidang ilmu pengetahuan dan seni. Perpustakaan Yunani kuno juga dikenal sebagai institusi yang mempromosikan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Beberapa filsuf seperti Aristotle memiliki perpustakaan pribadi yang dijadikan tempat diskusi dan pembelajaran.
Namun, banyak perpustakaan Yunani kuno hancur selama perang-perang yang terjadi pada zaman itu, dan hanya sedikit catatan yang tersisa tentang koleksi dan organisasinya. Namun, perpustakaan-perpustakaan ini sangat berpengaruh dalam mempromosikan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan budaya Yunani kuno.