Katalogisasi
Sebelum ditemukan katalog online, bentuk katalog berbentuk kartu seperti ini.

Katalogisasi dalam Ilmu Perpustakaan

Dunia Perpustakaan | Katalogisasi dalam Ilmu PerpustakaanBagi anda mahasiswa di Jurusan Ilmu Perpustakaan, istilah Katalogisasi pasti sering anda dengar. Beberapa Jurusan Ilmu Perpustakaan memiliki mata kuliah khusus tentang Katalogisasi.

Pada tulisan ini nantinya akan dibahas tentang beberapa pembahasan diantaranya terkait dengan beberapa pertanyaan berikut;

  • Apa yang dimaksud dengan katalogisasi?
  • Mengapa katalogisasi perlu dilakukan?
  • Langkah Langkah katalogisasi?
  • Apa itu yang dimaksud dengan katalog?
  • Apaitu katalog dan katalogisasi?
  • Berapa macam katalog?
  • Fungsi katalogisasi naskah adalah?

Apa yang dimaksud dengan katalogisasi?

Katalogisasi adalah suatu proses pengorganisasian dan pengelompokan bahan pustaka berdasarkan aturan tertentu untuk memudahkan pencarian dan akses informasi. Proses ini dilakukan untuk membuat katalog, yaitu daftar lengkap dari semua bahan pustaka yang tersedia di suatu perpustakaan atau pusat informasi. Tujuan utama dari katalogisasi adalah untuk memudahkan pengguna dalam menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan dengan cepat dan efisien.

Proses tersebut melibatkan penentuan judul, pengarang, penerbit, tanggal terbit, bahasa, dan subjek atau topik yang terkait dengan bahan pustaka yang akan diorganisasi. Informasi ini kemudian diatur dalam format standar dan disimpan dalam basis data katalog. Katalog yang dihasilkan biasanya terdiri dari daftar bahan pustaka yang diurutkan berdasarkan judul, pengarang, subjek, atau nomor panggilan. Adanya Katalogisasi sangat penting untuk efektivitas dan efisiensi perpustakaan, karena memungkinkan pengguna untuk menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan dengan cepat dan mudah.

Mengapa katalogisasi perlu dilakukan?

Mengapa katalogisasi perlu dilakukan?

Keberadaan Katalogisasi sangat penting untuk memudahkan pencarian dan akses informasi yang tersimpan dalam bahan pustaka. Berikut adalah beberapa alasan mengapa katalogisasi perlu dilakukan:

#1. Memudahkan pencarian

Dengan adanya Katalogisasi membuat bahan pustaka dapat diakses dengan lebih mudah karena bahan pustaka diatur dan diindeks berdasarkan judul, pengarang, subjek, dan nomor panggilan, sehingga memudahkan pengguna untuk menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan.

#2. Efisiensi waktu

Katalogisasi, pengguna tidak perlu lagi mencari bahan pustaka secara manual dan tidak perlu lagi memeriksa setiap rak atau lemari untuk menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan. Dengan begitu, katalogisasi dapat menghemat waktu dan usaha pengguna dalam mencari informasi.

#3. Meminimalkan kesalahan

Dalam proses katalogisasi, data tentang bahan pustaka diperiksa secara cermat dan disimpan dalam format standar, sehingga meminimalkan kesalahan dan memudahkan pengguna dalam mengakses informasi yang benar.

#4. Meningkatkan efektivitas perpustakaan

Katalogisasi membantu meningkatkan efektivitas perpustakaan dengan memudahkan pengguna untuk menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan, sehingga mempercepat proses peminjaman dan pengembalian bahan pustaka.

#5. Mempermudah pengelolaan koleksi

Katalogisasi memungkinkan pengelola perpustakaan untuk mengelola dan memantau koleksi bahan pustaka yang tersedia dengan lebih efektif dan efisien. Dengan demikian, pengelola perpustakaan dapat memantau jumlah bahan pustaka yang tersedia dan melakukan perawatan koleksi secara teratur.

Langkah-Langkah katalogisasi?

Langkah-Langkah katalogisasi?

Berikut adalah langkah-langkah dalam proses katalogisasi:

#1. Identifikasi bahan pustaka

Langkah pertama dalam katalogisasi adalah mengidentifikasi bahan pustaka yang akan dikatalogkan. Bahan pustaka yang akan dikatalogkan dapat berupa buku, majalah, jurnal, dokumen, atau bahan pustaka lainnya.

#2. Penentuan nomor panggilan

Setelah bahan pustaka diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menentukan nomor panggilan. Nomor panggilan adalah kode unik yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan bahan pustaka berdasarkan subjek atau topik yang terkait.

#3. Penentuan judul dan pengarang

Langkah selanjutnya adalah menentukan judul dan pengarang bahan pustaka. Judul dan pengarang bahan pustaka merupakan informasi penting yang digunakan untuk mengidentifikasi bahan pustaka secara unik.

#4. Menentukan deskripsi fisik

Deskripsi fisik bahan pustaka meliputi informasi tentang jumlah halaman, ukuran, jenis kertas, dan jenis sampul. Informasi ini diperlukan untuk membedakan bahan pustaka yang satu dengan yang lainnya.

#5. Penentuan data penerbitan

Informasi tentang penerbit, tempat penerbitan, dan tahun terbit adalah informasi yang penting dalam proses katalogisasi. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi bahan pustaka secara spesifik.

#6. Menentukan subjek atau topik

Langkah terakhir dalam proses katalogisasi adalah menentukan subjek atau topik yang terkait dengan bahan pustaka. Subjek atau topik digunakan untuk mengelompokkan bahan pustaka berdasarkan topik yang terkait.

Setelah seluruh informasi tentang bahan pustaka dikumpulkan, informasi tersebut kemudian diatur dan diindeks berdasarkan judul, pengarang, subjek, dan nomor panggilan. Informasi ini kemudian disimpan dalam basis data katalog dan menjadi dasar untuk membuat katalog pustaka yang dapat diakses oleh pengguna.

Apa itu yang dimaksud dengan katalog?

Katalogisasi
Sebelum ditemukan katalog online, bentuk katalog berbentuk kartu seperti ini.

Katalog adalah daftar atau inventaris yang memuat informasi tentang bahan pustaka yang tersedia di suatu perpustakaan atau lembaga informasi lainnya. Isi Katalog biasanya berisi informasi tentang judul bahan pustaka, pengarang, subjek, nomor panggilan, dan status ketersediaan bahan pustaka. Sistem Katalog bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mencari dan menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan.

Bentuk Katalog dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan format, baik dalam bentuk buku cetak maupun dalam bentuk basis data online. Katalog pustaka tradisional biasanya berbentuk kartu/buku yang tersedia di meja katalog atau diletakkan di depan perpustakaan. Sedangkan katalog pustaka modern biasanya berbentuk basis data online yang dapat diakses oleh pengguna melalui internet.

Katalog pustaka modern seringkali dilengkapi dengan fitur pencarian yang memudahkan pengguna untuk mencari bahan pustaka berdasarkan kata kunci, judul, pengarang, atau subjek tertentu. Beberapa katalog pustaka modern juga dilengkapi dengan fitur pemesanan atau peminjaman bahan pustaka secara online. Dengan adanya katalog, pengguna dapat dengan mudah menemukan informasi tentang bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan atau lembaga informasi lainnya dan memudahkan dalam pencarian informasi.

Apa itu katalog dan katalogisasi?

Katalog dan katalogisasi adalah dua hal yang berbeda namun saling terkait dalam konteks perpustakaan atau lembaga informasi lainnya.

Secara pengertianya, Katalog adalah daftar atau inventaris yang memuat informasi tentang bahan pustaka yang tersedia di suatu perpustakaan atau lembaga informasi lainnya. Katalog biasanya berisi informasi tentang judul bahan pustaka, pengarang, subjek, nomor panggilan, dan status ketersediaan bahan pustaka. Katalog bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mencari dan menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan.

Sementara itu, katalogisasi adalah proses pengolahan bahan pustaka yang mencakup identifikasi, pengelompokan, dan penandaan bahan pustaka agar dapat terdaftar dan diakses melalui katalog. Dalam proses katalogisasi, bahan pustaka yang akan dikatalogkan diidentifikasi terlebih dahulu, kemudian diberi nomor panggilan, judul, pengarang, deskripsi fisik, data penerbitan, dan subjek atau topik yang terkait. Setelah seluruh informasi tentang bahan pustaka dikumpulkan, informasi tersebut kemudian diatur dan diindeks berdasarkan judul, pengarang, subjek, dan nomor panggilan. Informasi ini kemudian disimpan dalam basis data katalog dan menjadi dasar untuk membuat katalog pustaka yang dapat diakses oleh pengguna.

Dengan demikian, katalogisasi merupakan proses awal yang dilakukan dalam rangka membuat katalog, di mana informasi tentang bahan pustaka dikumpulkan, diatur, dan diindeks untuk kemudian dijadikan dasar untuk membuat katalog. Katalog sendiri adalah hasil akhir dari proses katalogisasi, yaitu daftar atau inventaris yang memuat informasi tentang bahan pustaka yang tersedia di suatu perpustakaan atau lembaga informasi lainnya.

Berapa macam katalog?

Ada beberapa macam katalog yang dapat digunakan untuk mengorganisasi dan menyajikan informasi tentang bahan pustaka yang tersedia di suatu perpustakaan atau lembaga informasi lainnya.

Beberapa macam katalog tersebut antara lain:

#1. Katalog Obyek atau Katalog Buku

Jenis Katalog ini memuat informasi tentang buku-buku yang tersedia di perpustakaan, seperti judul, pengarang, penerbit, nomor panggilan, dan status ketersediaan buku.

#2. Katalog Subjek

Katalog ini mengelompokkan buku berdasarkan subjek atau topik tertentu, sehingga memudahkan pengguna untuk mencari buku berdasarkan topik tertentu.

#3. Pengarang

Jenis Katalog ini mengelompokkan buku berdasarkan pengarang atau penulisnya, sehingga memudahkan pengguna untuk mencari buku berdasarkan pengarang tertentu.

#4. Katalog Seri

Katalog ini mengelompokkan buku berdasarkan seri atau jilid tertentu, sehingga memudahkan pengguna untuk mencari buku dalam seri tertentu.

#5. Katalog Referensi

Katalog jenis ini memuat informasi tentang bahan pustaka yang berisi referensi atau sumber acuan, seperti ensiklopedia, kamus, atlas, dan lain sebagainya.

#6. Digital

Jenis Katalog ini berbentuk digital dan dapat diakses melalui internet. Katalog digital biasanya memuat informasi tentang bahan pustaka digital, seperti e-book, jurnal elektronik, dan basis data.

#7. Katalog Kartu

Katalog jenis ini berbentuk kartu-kartu yang berisi informasi tentang buku-buku yang tersedia di perpustakaan, seperti judul, pengarang, nomor panggilan, dan status ketersediaan buku.

Setiap jenis katalog memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing, sehingga perpustakaan dapat memilih jenis katalog yang sesuai dengan kebutuhan dan jenis koleksinya.

Fungsi katalogisasi naskah adalah?

Fungsi katalogisasi naskah adalah untuk mempermudah pencarian informasi mengenai naskah atau dokumen tertentu. Dalam perpustakaan, katalogisasi naskah dapat membantu pengguna untuk menemukan naskah yang mereka butuhkan berdasarkan judul, pengarang, subjek, atau nomor panggilan yang tercantum dalam katalog.

Selain itu, fungsi katalogisasi naskah juga meliputi:

#1. Menjaga Ketersediaan Informasi

Dengan adanya katalogisasi, naskah atau dokumen dapat diatur dengan sistematis, sehingga memudahkan perpustakaan untuk menjaga ketersediaan informasi.

#2. Mengurangi Duplikasi Koleksi

Katalogisasi naskah juga dapat membantu perpustakaan dalam menghindari duplikasi koleksi, sehingga tidak ada dua naskah atau dokumen yang sama di dalam koleksi.

#3. Memperbaiki Manajemen Perpustakaan

Katalogisasi naskah juga membantu perpustakaan untuk mengelola koleksi naskah atau dokumen dengan lebih baik, termasuk dalam hal pemilihan, pengadaan, pemindahan, dan penghapusan naskah atau dokumen.

#4. Memperlihatkan Keberadaan dan Kondisi Naskah atau Dokumen

Dalam katalogisasi naskah atau dokumen, biasanya tercantum informasi mengenai kondisi dan lokasi naskah atau dokumen. Hal ini membantu perpustakaan untuk mengawasi kondisi naskah atau dokumen, sehingga dapat menjaga agar koleksi tetap terawat dengan baik.

Dalam keseluruhan, fungsi katalogisasi naskah adalah untuk memudahkan pengguna dalam mencari informasi, menjaga ketersediaan informasi, meningkatkan efisiensi pengelolaan perpustakaan, dan memastikan koleksi tetap terawat dengan baik.

Daftar Pustaka

  • Sukmadinata, Nana Syaodih. (2014). Pengantar Administrasi Perpustakaan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
  • Sutardi, Tata. (2006). Katalogisasi: Teori dan Praktik. Jakarta: Universitas Terbuka.
  • Simamora, Ramli. (2011). Teori dan Praktek Katalogisasi. Medan: Perdana Publishing.
  • Zahedi, Ahmad. (2013). Perpustakaan dan Katalogisasi: Pengantar Pemrosesan Informasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
  • Kadir, Abdul. (2017). Katalogisasi dan Pengelolaan Informasi Perpustakaan. Jakarta: Rajawali Pers.
  • Maxwell, Robert L. (2012). Maxwell’s Handbook for AACR2: Explaining and Illustrating the Anglo-American Cataloguing Rules through the 2003 Update. Chicago: American Library Association.
  • Gorman, Michael and Paul W. Winkler. (2014). Anglo-American Cataloguing Rules, Second Edition, 2002 Revision: 2005 Update. Chicago: American Library Association.
  • Taylor, Arlene G. and Daniel N. Joudrey. (2018). The Organization of Information. Santa Barbara: Libraries Unlimited.
  • Chan, Lois Mai and Athena Salaba. (2016). Cataloging and Classification: An Introduction. Lanham: Rowman & Littlefield.
  • Oliver, Chris. (2012). Introducing RDA: A Guide to the Basics. Chicago: American Library Association.
  • Library of Congress Authorities – http://id.loc.gov/authorities
  • Online Computer Library Center (OCLC) – https://www.oclc.org
  • Library and Information Science (LIS) Wiki – https://liswiki.org/wiki/Cataloging

profil penulis: Ari Suseno

Founder CV. Dunia Perpustakaan Group. Pernah mengenyam pendidikan Jurusan Ilmu Perpustakaan (S1) di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. #ContentCreator, #Affiliate, #Blogger, #PegiatLiterasi, #SocialActivist Konsultasi dan Sharing Follow Us

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *