Dunia Perpustakaan | Membangun budaya literasi di sekolah bukanlah hal yang mudah, terutama jika perpustakaan menghadapi kendala keterbatasan koleksi buku. Padahal, perpustakaan yang kaya akan bahan bacaan dapat menjadi pintu gerbang bagi siswa untuk memperluas wawasan, meningkatkan minat baca, dan mengembangkan kreativitas mereka. Sayangnya, minimnya anggaran sering kali menjadi penghalang bagi banyak sekolah untuk menambah koleksi buku yang berkualitas. Namun, kendala ini bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan strategi yang tepat, pengelola perpustakaan sekolah bisa mendapatkan buku secara gratis dari berbagai sumber.
Banyak lembaga, baik pemerintah maupun swasta, yang memiliki program donasi buku untuk mendukung pendidikan. Selain itu, komunitas literasi dan organisasi sosial juga sering mengadakan program hibah buku yang dapat dimanfaatkan oleh perpustakaan sekolah. Kuncinya adalah mengetahui ke mana harus mengajukan permohonan, bagaimana menyusun proposal yang baik, serta membangun jejaring dengan berbagai pihak yang peduli terhadap literasi.
Hampir semua sekolah semuanya mendapatkan anggaran sekolah yang nyaris sama. Namun anda bisa melihat, ada sekolah yang maju, ada sekolah yang biasa. Termasuk dalam hal sistem pengelolaan perpustakaan. Salah satu yang membedakan biasanya pada kreatifitas sekolah dalam mencari DANA tambahan diluar anggaran dari pemerintah.
Berikut adalah beberapa tips bagi pengelola perpustakaan sekolah untuk mendapatkan buku gratis serta informasi tentang lembaga atau program yang bisa menerima proposal bantuan buku:
#1. Mengajukan Proposal ke Instansi Pemerintah
Beberapa instansi pemerintah memiliki program bantuan buku untuk sekolah:
- Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas): Memiliki program bantuan buku dan pengembangan perpustakaan sekolah. Cek informasinya di perpusnas.go.id.
- Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota: Beberapa daerah memiliki anggaran khusus untuk pengadaan buku di perpustakaan sekolah.
- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek): Program bantuan buku bisa diajukan melalui Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah.
#2. Menghubungi Penerbit dan Toko Buku
Banyak penerbit dan toko buku memiliki program CSR (Corporate Social Responsibility) untuk mendukung pendidikan, seperti:
- Penerbit Gramedia – melalui program sosial mereka.
- Penerbit Mizan – memiliki program donasi buku ke perpustakaan.
- Penerbit Erlangga – sering mengadakan program bantuan buku untuk sekolah-sekolah.
- Dll (Banyak penerbit memiliki program bagi-bagi buku gratis untuk perpustakaan)
#3. Mengikuti Program Donasi Buku dari LSM dan Komunitas
Beberapa komunitas dan lembaga non-pemerintah aktif mendonasikan buku ke sekolah-sekolah:
- Yayasan 1001buku
- Gerakan Indonesia Membaca (GIM)
- Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
- Book for Indonesia
- dll
#4. Mencari Hibah Buku dari Luar Negeri
Beberapa organisasi internasional juga memberikan hibah buku untuk perpustakaan sekolah, seperti:
- Asia Foundation (Books for Asia)
- International Book Project
- Room to Read
- PBB bidang Pendidikan
- dll
#5. Mengajukan Bantuan ke Perusahaan melalui Program CSR
Sekolah bisa bekerja sama dengan perusahaan yang memiliki program CSR untuk pendidikan, seperti:
- BUMN melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)
- Bank-bank besar seperti BRI, BNI, Mandiri, yang sering memberikan bantuan pendidikan
- Perusahaan besar
- dll
#6. Memanfaatkan Kampanye Donasi Buku
Sekolah bisa mengadakan kampanye donasi buku dengan:
- Membuat program “Satu Siswa Satu Buku”
- Mengajak alumni untuk berdonasi buku
- Berkolaborasi dengan komunitas literasi setempat
#7. Menulis Proposal Bantuan Buku
Untuk mendapatkan bantuan buku, sekolah perlu membuat proposal yang jelas dan meyakinkan. Proposal sebaiknya mencakup:
- Identitas sekolah dan perpustakaan
- Kondisi perpustakaan saat ini
- Alasan mengajukan bantuan buku
- Rencana pemanfaatan buku
- Kontak yang bisa dihubungi
Dengan strategi ini, perpustakaan sekolah dapat memperoleh buku secara gratis dan meningkatkan kualitas layanan kepada siswa.