Dunia Perpustakaan | Becak Pustaka | Sering kami sampaikan bahwa “Kebaikan itu Menular dan Wajib Ditularkan”, sebagaimana setiap hari orang-orang yang kurang baik diluar sana masih banyak menyebarkan kabar bohong, hoax dan fitnah, maka orang-orang baik sewajibnya ikut membantu share kebaikan, supaya kebaikan itu menular.
Salah satu kabar baik ini datang dari sebuah yayasan non profit yang secara khusus bergerak pada bidang pendidikan politik, sosial kemanusiaan, kesehatan dan lingkungan, yang baru-baru ini meluncurkan “Becak Pustaka” di kota Medan, tepatnya di Taman Ahmad Yani Medan, Minggu (19/1/2020).
Sebagaimana dikutip dari tribun-medan.com (19/1/2020), peluncuran “Becak Pustaka” tersebut tak hanya dihadiri pihak Yayasan Turun Tangan saja, melainkan dihadiri juga oleh perwakilan dari Pojok Media, Coin A Chance (CAC) Medan, Medan Youth Forum, dan Immedia. Kehadiran mereka tentunya untuk mendukung kegiatan yang sangat positif tersebut.
Diciptakanya Becak Pustaka di kota Medan ini, menurut Muhammad Azka selaku Ketua Project Program Becak Pustaka ini yaitu, agar anak gemar membaca sejak dini. Azka berpendapat bahwa saat ini banyak anak mengalami penurunan dalam minat membaca.
“Becak Pustaka ini hadir melihat dari permasalahan sekitar dimana minat baca anak-anak menurun dan lebih memilih bermain dengan gadget ketimbang membaca buku. Disini Turun Tangan memikirkan bagaimana agar minat baca ya salah satunya dengan cara seperti ini,” kata Azka.
Dalam kesempatan tersebut, Azka juga menjelaskan bahwa kegiatan dari Becak Pustaka ini akan dilaksanakan di setiap minggunya dengan membawakan buku-buku yang bersumber dari para donasi para relawan.
Dalam acara tersebut, tak hanya sebaas menyediakan buku saja, namun pihak penyelenggara juga membuat acara lain seperti mewarnai, bernyanyi, dan membaca yang semua kegiatan tersebut sangat didukung oleh orang tua yang anaknya senang atas diadakanya acara tersebut.
Salah satu peserta bernama Aufar Afri, yang merupakan Ibu dari seorang anak yang hadir menyatakan jika dirinya menyambut baik dengan adanya Becak Pustaka ini. Ia menuturkan bahwa program ini sebagai solusi mewadahi anak-anak untuk gemar membaca.
“Ini positif sekali untuk menambah wawasan anak dan mengalihkan dunia anak dari gadget ke dunia membaca. Karena kita tahu gadget saat ini sangat menguasai dunia anak, jadi harus segera diminimalisir,” tuturnya.
Suasana saat diluncurkanya Becak Pustaka di kota Medan | gambar: tribun-medan.com |
Tak hanya orang tua, komunitas Pojok Baca di kota Medan juga ikut senang dan mendukung adanya program Becak Pustaka ini.
Salah satu perwakiland ari Pojok Baca bernama Reza mengungkapkan, bahwa Becak Pustaka ini sebagai satu diantara bentuk dalam giat berliterasi.
“Program ini patut disyukuri oleh warga kota Medan karena semakin banyak ruang produktif dalam literasi. Adanya Becak Pustaka ini juga membuat akrab kembali anak-anak untuk membaca buku secara fisik,” ungkapnya.
Becak Pustaka saat launching di Yayasan Turun Tangan Medan | gambar: turuntangan.id |
Diharapkan dengan adanya Becak Pustaka ini, semoga minat baca di kota Medan semakin meningkat.
Semoga saja dengan adanya Becak Pustaka ini juga bisa jadi inspirasi untuk yayasan, kelompok masyarakat, komunitas, hingga instansi terkait, bahkan pihak pribadi yang ikut tergerak untuk melakukan hal yang sama di daerah masing-masing, walaupun dengan format yang berbeda, namun dengan misi yang sama, yaitu menjadi bagian dari kegiatan mengkampanyekan budaya baca di sekitar kita.
Semoga!