Dunia Perpustakaan | Netty Heryawan, istri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, yang telah dikukuhkan sebagai Bunda Literasi, berupaya mendorong minat baca di Kota Sukabumi melalui Sosialisasi Aksi Literasi Sukabumi Gemar Membaca (Sugema), kemarin (15/9).
Menurut Netty, minat baca penduduk Indonesia masih ada dalam peringkat bawah. “Bisa kita lihat dari beberapa program yang sudah diikuti Indonesia, minat baca cukup rendah,” ujar dia.
Bahkan dalam beberapa tulisan, kata dia, Indonesia sangat tertinggal dari Vietnam. “Masyarakat Indonesia belum semuanya memiliki kesadaraan bahwa membaca itu penting,” ucap dia.
Anak-anak sekarang, lanjut dia, menghabiskan waktu setiap harinya di depan televisi selama 300 menit. Perlu adanya perimbangan atas fenomena tersebut.
“Masyarakat sekarang dalam membaca tidak melalui beberapa proses, dengan era digitalisasi yang mulai memfasilitasi membaca, akhirnya masyarakat beralih ke sana, harusnya yang pertama diterapkan itu membaca,” terang dia.
Dikutip dari radarcirebon.com, [16/09/16]. Saat ini, kata Netty, buku menjadi barang mewah, belum menjadi kebutuhan primer. “Nah, literasi sangat penting, karena salah satu kemampuan mengelola informasi,” katanya.
Dia menyebutkan, menggerakan ibu untuk bercerita, adalah salah satu cara untuk bisa menggeliatkan kembali minat baca. Caranya, pemerintah mendekatkan layanan taman baca yang bisa diperbanyak di setiap daerah, memperbaik insfrastruktur perpustakaan, dan melengkapi fasilitas perpustakaan.
“Peningkatan minat baca sedikit demi sedikit akan bisa terlihat. Tentunya tidak ada lagi alasan daya beli rendah untuk membaca,” pungkas dia.
Sementara itu, Kepala Perpustakaan Daerah Kota Sukabumi Nicke Siti Rahayu mengatakan, program Sukabumi Gemar Membaca (Sugema) yang telah diluncurkan Perpustakaan Daerah Kota Sukabumi, merupakan program untuk mendukung gerakan Literasi.
“Ya program ini untuk mendukung pergerakan literasi sekolah, begitupun di Jawa Barat,” ucapnya.