Pustaka Gudang Ilmu & informasi, Setiap Desa Harus Ada!
Dunia Perpustakaan | Setiap Desa diharapkan memiliki pustaka yang memadai, mengingat fungsi pustaka sebagai gudang ilmu dan informasi.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) melalui kecamatan diminta untuk terus melakukan upaya-upaya untuk melengkapinya agar terbentuk perpustakaan disetiap Desa yang ada di Kabupaten Bengkalis.
Harapan itu disampaikan Tokoh Pendidikan Kabupaten Bengkalis Masdaruddin. Senin (30/5/16).
Menurut Masdaruddin, seiring dengan kemajuan teknologi, pustaka dituntut tidak hanya menyediakan buku saja, tapi juga bagaimana menyedia komputer dan akses internet. Hal ini juga sejalan dengan upaya menjadikan Bengkalis kota cyber (cybercity).
“Tujuannya bagaimana masyarakat, terutama anak-anak sekolah mendapatkan informasi yang seluas-luasnya. Perlu banyak membaca agar ilmu bertambah” ujar Masdaruddin yang juga sebagai ketua NU Kabupaten Bengkalis.
Lebih lanjut dikatakan Masdaruddin bahwa tujuannya ini bagaimana meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang perpustakaan serta tak kalah penting adalah bagaimana menanamkan budaya gemar membaca di kalangan masyarakat.
Dikutip dari riaubook.com. ” Dengan membaca, kita akan mengetahui apa saja perkembangan dunia luar dan segala pengetahuan akan kita ketahui hanya dengan kebiasaan membaca, karena buku adalah jendela segala pengetahuan dan merupakan jendela dunia,”terangnya
Kebutuhan akan perpustakaan desa harus diprioritaskan terutama bagi desa-desa yang cukup jauh dan terpencil dari Ibukota Kabupaten Bengkalis, sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh mencari buku yang ingin dibacanya jika ada di desa masing-masing, Ia berharap setiap desa harus memiliki setidaknya satu perpustakaan yang akan melayani kebutuhan membaca disatu desa.
“Kalau sudah memiliki perpustakaan desa, kemungkinan untuk mencari buku hingga keluar daerah sangat kecil, jadi meskipun dengan kecilnya bangunan perpustakaan yang dimiliki tiap desa tapi kalau dapat memenuhi keinginan masyarakat yang selalu ingin tahu tentang segala hal, makanya masyarakat juga tidak perlu jauh-jauh berburu bahan bacaan,”paparnya.
Kendati begitu, setiap desa yang memiliki perpustakaan juga wajib memperbaharui kepustakaan tiap-tiap buku dan menghidupkan minat baca anak dan masyarakat melalui sosialisasi ataupun berbagai kegiatan yang dapat memotivasi masyarakat untuk datang ke perpustakaan dan menghabiskan sepertiga waktu mereka untuk membaca.
“Jadi bukan hanya perpustakaan saja yang harus ada namun strategi pemerintahan desa untuk meningkatkan minat baca serta bagaimana mengatur strategi agar masyarakat benar-benar tertarik untuk masuk dalam perpustakaan dan menghabiskan waktunya untuk membaca.
Membaca kan positif jadi sudah selayaknya membiasakan membaca dikalangan anak-anak, remaja hingga orangtua, sebab dengan kebiasaan membaca kita akan terus haus akan ilmu pengetahuan serta berbagai informasi,”tambahnya.