Dunia Perpustakaan | Mengenalkan buku kepada anak perlu dilakukan sejak dini. Mereka akan memperoleh banyak manfaat dari buku. Mulai dari belajar mengenal warna, benda, binatang, angka, huruf, hingga mendapat berbagai pengetahuan. Buku adalah gudang ilmu dan jendela dunia.
Buku merupakan bagian penting dari kehidupan. Upaya meningkatkan minat baca pun terus dilakukan. Pada 8 September diperingati sebagai Hari Aksara Internasional. Momen ini pun dijadikan ajang untuk terus meningkatkan minat baca termasuk kepada anak.
Anak yang banyak membaca akan lebih tahu banyak hal dari buku yang dibacanya. Tetapi, ada orang tua yang bingung dalam menentukan waktu yang tepat untuk memperkenalkan buku pada anaknya. Apakah ketika anak masih bayi atau ketika anak sudah bisa membaca?
Yulia Ekawati Tasbita, S. Psi, Psikolog mengatakan memperkenalkan anak dengan buku bisa dilakukan sedini mungkin. Bahkan, bisa dimulai ketika anak berusia nol tahun. Memperkenalkan buku di usia nol tahun bukan harus memberikan anak buku dalam bentuk fisik, tetapi lebih kepada konsep membaca,” terangnya.
Ketika anak belum bisa membaca, orangtua memperkenalkannya dengan melalui cerita-cerita. Sebab pada usia ini, beberapa fungsi organ anak telah berfungsi dengan baik. Salah satunya organ pendengaran. Bahkan ada beberapa orangtua yang sudah melatih hal itu ketika anaknya masih dalam kandungan. Ini juga melatih kemampuan verbal anak.
Orangtua tak harus menunggu anak bisa membaca dulu baru dikenalkan buku. Bahkan buku juga bisa menjadi media bermain bagi anak. “Sekarang sudah ada buku-buku yang sesuai dengan usia anak. Sebelum anak bisa baca, orangtua bisa memberikan buku-buku yang banyak gambarnya.
Kecenderungan anak adalah mencontoh. Ketika ingin melatih anak terbiasa membaca buku, orangtua harus mencontohkannya di rumah. “Ketika anak melihat orangtuanya membaca, dia juga ingin membaca. Orangtua bisa memberikan mereka buku-buku yang sesuai untuk mereka.
Seiring bertambahnya usia anak, membaca dapat melatih kemampuan kognitif anak. Anak mendapatkan berbagai informasi. Apalagi jika bahan bacaannya mengandung edukasi.
“Dengan membaca juga akan melatih kemampuan berbicara anak, termasuk kemampuan dia dalam bercerita. Misalnya orangtua kembali meminta anak menceritakan apa yang dibacanya, baik saat suasana santai maupun giliran dalam bercerita sebelum tidur.
Ketika sejak kecil sudah terlatih, akan tumbuh minat membaca pada diri anak. Orangtua tidak perlu lagi menyuruh anak membaca buku, karena dia telah menganggap buku adalah kebutuhan. “Kalau sudah tumbuh minat membaca pada diri mereka, anak akan dengan sendirinya senang membaca. Bahkan dia akan senang ketika di ajak ke toko buku, maupun perpustakaan.
Meskipun anak sudah bisa membaca, bukan berarti orangtua melepas begitu saja. Dampingi anak saat dia membaca buku, terutama bacaan yang melatih kemampuan imajinasi anak.
Temukan cara-cara yang menyenangkan sehingga anak tidak bosan. “Orangtua harus mengarahkan anak agar tidak salah dalam memahami buku yang dibacanya.
Mengajari Anak Cinta Buku
Anak yang mencintai buku dan suka membaca, tidak dibentuk dalam sekejap. Perlu kesabaran dalam menumbuhkan minat membacanya.
Psikolog Yulia Ekawati Tasbita memberikan beberapa saran untuk mendorong minat baca si kecil, diantaranya :
#1. Sesuaikan usia anak
Buku yang diberikan kepada anak tentu saja harus menyesuaikan dengan usia mereka. Ketika anak sudah mulai bisa membaca, misalnya usia lima tahun, maka pilihlah buku yang sedikit tulisan tetapi banyak gambarnya. Tetapi ketika anak mulai bisa membaca, pilihlah buku yang mulai banyak tulisannya.
#2. Selektif memilih buku
Buku yang diberikan kepada anak tentunya buku-buku yang baik untuk tumbuh kembangnya. Pilihlah buku-buku yang memiliki muatan edukasi, melatih kemampuan sosial anak, terpenting buku-buku yang membuka wawasan keagamaan pada anak. Termasuk buku yang mengajarkan etika, moral kepada anak.
#3. Bergiliran bercerita dengan anak
Mendongengkan sebelum tidur memiliki manfaat yang besar bagi anak. Ini juga melatih daya imajinasi anak, apalagi orangtua memiliki kemampuan bercerita dengan baik.
#4. Mengajak ke perpustakaan
Ajaklah anak berkunjung ke perpustakaan. Perkenalkan dengan ragam buku-buku bacaan yang sesuai dengan usia mereka.
#5. Mengajak ke toko buku
Jadwalkanlah waktu untuk berkunjung ke toko buku. Bila memungkinkan, secara berkala ajak anak membeli buku-buku yang mereka inginkan.
Manfaat Baca Buku untuk Tumbuh Kembang Anak
Berikut beberapa manfaat membaca buku untuk tumbuh kembang anak, yaitu:
#1. Meningkatkan kemampuan otak anak
Buku yang terdiri dari rangkaian kata, angka, dan gambar mampu mengaktifkan bagian otak yang memproses kata dan membentuk makna. Ini memengaruhi bagaimana cara mereka berbicara, memecahkan masalah, menulis, bahkan memperoleh pengalaman nantinya.
Dikutip dari Northfield Hospital Clinics, 90% perkembangan otak terjadi saat bayi baru lahir hingga usia 5 tahun. Membaca secara teratur dapat membangun keterampilan bahasa, huruf, serta perkembangan hubungan sosial-emosional anak.
#2. Meningkatkan ikatan antara anak dan orangtua
Orangtua yang sibuk sering melewatkan momen spesial dengan anak. Kondisi ini bahkan bisa membuat anak merasa kurang perhatian.
Jangan khawatir, karena salah satu manfaat dari baca buku untuk anak yang cukup menyenangkan adalah membangun ikatan antara Anda dengan buah hati. Bukan sekadar membangun ikatan, membaca juga menjadi cara orangtua untuk mengajari anak.
#3. Mendukung masa depan
Anak-anak yang sudah terbiasa membaca buku biasanya lebih terarah dengan keinginan atau cita-citanya di masa depan.
Maka dari itu, manfaat membaca buku untuk anak lainnya adalah mereka jadi terpacu untuk mengetahui lebih dalam mengenai hal-hal yang disukai. Apabila anak terus teringat dengan keinginannya di masa kecil, di perkembangan remaja saat mereka bisa dengan fokus mencari tahu lebih jauh hal tersebut.
Tidak menutup kemungkinan ia akan mempraktikkan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan sesuai cita-cita mereka dari buku. Selain itu, membaca juga memberi mereka pemahaman tentang tanggung jawab dan risiko dari suatu perbuatan atau perilaku.
#4. Melatih konsentrasi
Walaupun belum lancar membaca huruf atau hanya melihat gambar, saat anak sudah mempunyai minat khusus dengan buku maka secara naluri ia akan belajar berkonsentrasi.
Begitu juga saat orangtua membacakan buku, pelan-pelan ia akan duduk diam, tenang, dan fokus terhadap cerita walaupun hanya dalam jangka waktu sebentar. Maka dari itu, manfaat lainnya dari membaca buku untuk anak adalah melatih konsentrasinya.
#5. Melatih perkembangan berimajinasi
Secara tidak sadar, membaca buku dapat melatih otak untuk membayangkan karakter, tempat, gambaran benda, dan lain-lainnya dari cerita. Tidak hanya itu saja, anak juga bisa merasakan bagaimana perasaan karakter saat membaca. Hal ini lah yang bisa memengaruhi imajinasinya saat bermain bersama teman dan masa depannya nanti.
Bahkan, anak-anak yang menyukai buku-buku fiksi cenderung mengenali emosinya, memiliki imajinasi tinggi dan ide-ide kreatif.
Sementara anak-anak yang sering membaca buku-buku nonfiksi bisa membangun citra diri yang kuat, percaya diri, dan berwawasan tinggi.