ilustrasi

Menjadi Pustakawan itu Hebat!

Dunia Perpustakaan | Selama ini pandangan masyarakat kepada seorang pustakawan adalah profesi yang kurang familiar bahkan dianggap asing, banyak pula yang menganggap bahwa pustakawan hanyalah seorang penjaga perpustakaan yang bertugas menunggu buku pengunjung yang bisa di kerjakan oleh siapa saja.

Sehingga pustakawan di anggap sebagai profesi yang sangat membosankan. hal ini terjadi karena sejak kita memasuki bangku sekolah perpustakaan yang ada masih memiliki banyak kekurangan dan belum memiliki pustakawan. Pengelolaan perpustakaan tersebut hanya di emban oleh guru dan bahkan hanya seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan tamatan SMA.

Dengan begitu Bagi kebanyakan orang, profesi pustakawan merupakan profesi yang belum terlalu diperhitungkan, karena kebanyakan mereka menilai sebuah profesi yang baik tergantung dari ketenaran profesi tersebut seperti dokter, bidan, guru, polisi, hakim, jaksa dan profesi lainnya.

Profesi-pofesi tersebut merupakan profesi yang sudah sering di dengar oleh masyarakat dan menjadi prioritas utama di bandingkan dengan profesi pustakawan yang asing bagi mereka. Bahkan dampak tersebut sampai keperguruan tinggi, seperti yang terjadi di prodi D3 Perpustakaan yang ada di FKIP UNTAN, karena prodi tersebut terbilang masih baru, banyak yang menganggap mahasiswa yang mengambil prodi d3 perpustakaan di anggap sebagai mahasiswa buangan yang gagal pada pilihan awal atau mahasiswa yang hanya sembarangan memilih jurusan.

Lalu bagaimana dengan mahasiswa yang memilih jurusan tersebut sesuai dengan keinginan nya apakah akan tetap di sebut sebagai mahasiswa buangan?

Mengapa jurusan tersebut terlihat berbeda lalu apa yang membedakannya dengan jurusan lain?, Banyak pengalaman-pengalaman tidak mengenakan yang di alami mahasiswa d3 perpustakaan ketika bertemu seseorang atau teman, biasanya akan muncul pertanyaan-pertanyaan seperti, kuliah jurusan apa?, memangnya mau jadi apa ?, kerjanya apa?. dilihat dari pandangan tersebut prodi d3 perpustakaan seperti memiliki perbedaan kasta dengan prodi atau jurusan yang lain.

Padahal kuliah dengan mengambil program studi d3 perpustakaan merupakan pilihan tepat pada era global ini karena jika dilihat dari peluang pekerjaan terutama di kalbar profesi pustakawan sangat lah diperlukan, dari seluruh perpustakaan yang ada di kalbar, pustakawan yang dimiliki hanya ada enam, untuk itu peluang pekerjaan bagi calon pustakawan masih terbuka lebar.

Dilihat dari pekerjaannya profesi pustakawan tidak kalah menarik dengan profesi lainnya yaitu sebagai pengelola perpustakaan yang memilki keterampilan dalam memajukan sebuah perpustakaan. Banyak keterampilan yang dimiliki pustakawan seperti ketrampilan Administrasi/manajemen sebagai landasan dalam mengatur semua tugas terkait dengan tugas kepustakawan.

Sebagai seorang pustakawan, tentunya selalu berurusan dengan kegiatan pokoknya yaitu bekerja di perpustakaan dan selalu berhubungan dengan orang lain. Dengan kemampuan administrasi yang dimiliki oleh pustakawan, maka dapat digunakan dan diterapkan misalnya mencatat semua kegiatan yang dilakukan untuk menulis buku, membuat laporan dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu saja seorang pustakawan juga harus memiliki ketrampilan teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat digunakan dalam mengelola perpustakaan maupun melayani pengunjung. Jadi masih berpikir pustakawan itu penjaga buku pengunjung?

Maka dari itu penulis mengharapakan profesi pustakawan tidak lagi di pandang sebelah mata oleh masyarakat. sebagai mahasiswa d3 perpustakaan, jika ditanya mengapa memilih jurusan ilmu perpustakaan jawaban nya jelas, ingin menjadi pustakawan profesional karena menjadi pustakawan itu hebat.

sumber: pontianakpost.com

profil penulis: Dunia Perpustakaan

duniaperpustakaan.com merupakan portal seputar bidang dunia perpustakaan yang merupakan bagian dari CV Dunia Perpustakaan GROUP. Membahas informasi seputar dunia perpustakaan, mulai dari berita seputar perpustakaan, lowongan kerja untuk pustakawan, artikel, makalah, jurnal, yang terkait bidang perpustakaan, literasi, arsip, dan sejenisnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to toolbar