Dunia Perpustakaan | Al-Qur’an Kuno Berlapis Emas | Anda mungkin masih ingat dengan tulisan kami sebelumnya berjudul, “Kemunduran Umat Islam Karena Umatnya Malas Membaca!“. Dalam tulisan tersebut memunculkan kutipan pernyataan serorang Yahudi sebagai berikut,
.. Seorang Yahudi sebagaimana dikutip DR Raghib As-Sirjani dalam bukunya; Spritual Reading; hidup lebih bermakna dengan membaca; terbitan Aqwam 2007, mengatakan bahwa “Kita orang yahudi tidak takut dengan umat Islam, karena umat Islam adalah umat yang tidak suka membaca”.
Setelah mengungkap rencana Zionis untuk menduduki Palestina–dipublikasikan pertamakali lima puluh tahun sebelum Pendudukan-mantan Menteri Pertahanan Israel Moshe Dayan ditanya dalam sebuah wawancara:
Apakah Anda tidak takut orang-orang Arab akan membaca rencana Anda dan mempersiapkan diri mereka?
Tanggapannya,”Yakinlah, orang-orang Arab adalah bangsa yang tidak membaca, dan jika mereka membaca mereka tidak mengerti, dan jika mereka memahami mereka tidak bertindak.”
Pernyataan tersebut diatas sepertinya akan berlangsung hingga seterusnya sampai umat islam mau mengubahnya sendiri.
Disisi yang lain, Israel terus menerus belajar dan tidak malu untuk tetap belajar. Bahkan baru-baru ini, Perpustakaan Nasional Israel mempublikasikan koleksi terbaru mereka. Hal tersebut terkait program mendigitalisasi manuskrip dan buku-buku langka islam yang abad ke-9. Termasuk 2.500 koleksi manuskrip dari dunia islam yang sudah berusia seribu tahun yang mereka publikasikan via daring secara gratis.
Dikutip dari Guardian (9/6/2020), Perpustakaan Nasional Israel di Yerusalem telah mendigitalisasi koleksi kelas dunia. Dan koleksi tersebut juga dialihbahasakan dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Arab, Persia, dan Turki.
Al-Qur’an Kuno Berlapis Emas
Salah satu koleksinya yang berasal dari abad ke-9 sampai dengan abad ke yaitu Al-Qur’an yang dihiasi dengan daun emas serta berlapis batu lazuardi.
Koleksi lain dari Perpustakaan Nasional Israel diantaranya salinan Tuhfat al-Ahrar. Yaitu Hadiah untuk para Bangsawan yang diperkirakan diciptakan 3 tahun setelah selesai ayat 1484.
Isi dari salinan tersebut berisi tentang agama dan moral dari penyair mistik Persia bernama Nur al-Din Jami.
Luar biasanya lagi, di setiap halamanya terdapat seni kaligrafi Arab yang sangat indah yang dihiasi dengan ilustrasi daun emas.
Raquel Ukeles, selaku kurator koleksi Islam dan Timur Tengah di Perpustakaan Nasional Israel, menyebutkan jika setiap koleksi didekorasi dengan daun emas, karyanya sangat halus.
“Apa yang luar biasa tentang digitalisasi adalah Anda bisa membacanya dan merasakan menjadi lebih dekat. Lewat digitalisasi, kita dapat melihat detail yang unik dan khas,” tuturnya.
Proyek besar ini dikerjakan dengan dana hibah yang berasal dari Arcadia yang berlokasi di Inggris. Pendirinya sendiri didirikan oleh Lisbet Rausing dan Peter Baldwin, Arcadia sendiri juga mendukung badan amal dan lembaga ilmiah yang bertujuan untuk melestarikan warisan budaya, lingkungan, dan mempromosikannya ke seluruh dunia.