Dunia Perpustakaan | Perpustakaan Inklusi Untuk Masyarakat | Saking pentingnya perpustakaan untuk masyarakat Indonesia, membuat anggota Komisi X DPR RI Andreas Pareira mendesak Perpustakaan Nasional (Perpusnas) untuk membangun perpustakaan inklusi sosial untuk membantu masyarakat.
Perpustakaan ini berisi literasi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti petani, nelayan, usaha kecil, dan lain-lain. Politisi PDI Perjuangan ini mencontohkan, petani mangga di Indramayu perlu diberi literasi khusus tentang bagaimana mengembangkan produksi mangga. Unuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan Perpustakaan Inklusi Untuk Masyarakat.
Dikutip dari laman hasanah.id, “Di era digital ini, kita perlu mempersiapkan sistem perpustakaan yang terintegrasi. Perpusnas perlu bangun perpustakaan berbasis inklusi sosial,” kata Andreas pada rapat dengar pendapat secara virtual dengan jajaran Perpusnas.
Perpustakaan inklusi dirasa paling bermanfaat bagi masyarakat di daerah, karena berisi literasi yang terkait langsung dengan kehidupan keseharian masyarakat setempat. Di sini kelak akan muncul kesadaran membaca di tengah masyarakat kecil. Masyarakat akan merasakan betul manfaat dari perpustakaan inklusi tersebut.
Andreas menyerukan agar pembangunan perpustakaan inklusi jadi program kerja Perpusnas ke depan. “Kesadaran ini akan muncul kalau kita menyiapkan bahan-bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Di sinilah pentingnya membangun perpustakaan berbasis inklusi sosial yang dirasakan masyarakat. Sekali lagi ini perlu perhatian. Selama ini masih wacana. Ini tanggung jawab kita bersama untuk membuat perpustakaan inklusi sosial,” harapnya.