Tak Hanya Mengajar, Guru harus Budayakan Tulis Menulis

Tak Hanya Mengajar, Guru harus Budayakan Tulis Menulis.

Dunia Perpustakaan | Anggota Komisi X DPR RI Mujib Rahmat mengungkapkan SDM di Indonesia tertinggal jauh dari negara lain karena budaya baca dan tulis di luar negeri lebih maju.

“Di Indonesia, budaya membaca dan menulis kita rendah, lebih banyak melihat, apalagi masyarakat pengguna sosial media kita lebih suka menulis status,” ungkap Mujib Rahmat seperti dilansir dari Radio Idola, Selasa (26/4).

DPR, dalam hal ini telah mendorong Kemendikbud untuk melaksanakan program Perpustakaan nasional, safari gemar membaca dan juga jurnal-jurnal nasional. “Sebenarnya dari sudut kegiatan ini sudah lumayan tapi perlu didorong terus menerus,” jelasnya menambahkan.

Mujib berharap kemampuan guru tidak hanya mengajar namun bisa membudayakan tulis-menulis pada muridnya. “Saya menyayangkan aturan tumpang tindih pemerintah, karena ada perpustakaan desa yang mendapatkan bantuan buku namun terganjal aturan pemerintah yang mengharuskan perpustakaan daerah memiliki badan hukum, lah mana ada?,” ungkap Mujib prihatin.

“Padahal ada orang desa yang membantu di perpustakaan desa saja, sudah beruntung kita. Untuk itulah, mari kita budayakan baca buku di keluarga. Nonton televisi boleh tetapi sewajarnya saja,” tandasnya.

Sumber: Suaramerdeka.com

profil penulis: Dunia Perpustakaan

duniaperpustakaan.com merupakan portal seputar bidang dunia perpustakaan yang merupakan bagian dari CV Dunia Perpustakaan GROUP. Membahas informasi seputar dunia perpustakaan, mulai dari berita seputar perpustakaan, lowongan kerja untuk pustakawan, artikel, makalah, jurnal, yang terkait bidang perpustakaan, literasi, arsip, dan sejenisnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *